Rabu, Januari 29, 2014

Bendungan Katulampa Bukan Pintu Air

Pintu sebelah barat dari Bendung Katulampa. Dipotret saat musim kemarau.
(wikipedia)
Banyakan orang yang memiliki pemahaman keliru tentang Bendungan Katulampa. Pemahaman yang menganggap Bendungan Katulampa dapat mengatur besarnya aliran air yang akan melewati sungai Ciliwung adalah tidak tepat.

(Tribunnews)
Bendungan Katulampa sebenarnya hanya sebuah bendungan tanpa pengaturan buka tutup aliran air. Tidak pintu air di bendungan tersebut, akan tetapi di bendung Katulampa ini terdapat skala pematauan tinggi muka air yang melaluinya. Dengan bacaan tinggi muka air di bendungan tersebutlah, kemudian petugas dan masyarakat dapat memperkirakan apakah air sungai Ciliwung yang mengalir ke Depok dan Jakarta akan berpotensi mengakibatkan banjir atau tidak.

Jadi Bangunan yang di bangun pada tahun 1911 berfungsi sebagai sistem informasi/peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta, selain juga sebagai sarana irigasi lahan pertanian yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.

Dampak dari ketinggian muka air dari bendung Katulampa ini diperkirakan tiba di Depok sekitar 3 - 4 jam kemudian dan 6 jam selanjutnya air akan masuk wilayah Jakarta.

Batasan Siaga dari bacaan tinggi muka air di Bendungan Katulampa adalah sebagai berikut :

  • Siaga IV/Normal , bacaan tinggi muka air 0 – 80 cm;
  • Siaga III/Waspada , bacaan tinggi muka air 81 – 150 cm ;
  • Siaga II/Bahaya , bacaan tinggi muka air 151 – 200; dan
  • Siaga I/Bencana , bacaan tinggi muka air  > 201 cm.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...